Senin, 01 Februari 2021

Nasib Museum di Era Pandemi


Covid yang menyerang hampir seluruh negara, melumpuhkan banyak sektor keuangan. Salah satunya adalah Museum. Penurunan angka pengunjung dan pendapatan yang tidak stabil membuat museum menjadi terancam tutup permanen.

Tahun 2020 menjadi tahun yang berat tidak hanya untuk Indonesia, namun juga negara-negara lainnya. Virus covid 19 yang menyerang, memaksa kita semua untuk melakukan karantina mandiri di rumah dan pembatasan sosial. Tentu saja hal ini bukanlah hal yang mudah. Kita terpaksa harus beradapatasi dengan keadaan yang baru ini. Yang biasanya kita dapat pergi ke sekolah atau ke tempat kerja dengan bebas, kini semuanya terpaksa harus dibatasi. Kita harus belajar dari rumah dan juga bekerja dari rumah.

Tidak hanya soal belajar dan bekerja, masa-masa pandemi ini tentunya juga membatasi kita untuk bertemu dengan orang-orang secara bebas. Tidak ada lagi anak-anak yang bebas bermain bersama-sama, tidak ada lagi anak-anak muda yang nongkrong di kafe, tidak ada lagi ibu-ibu yang datang ke mall bersama keluarganya hanya untuk sekedar refreshing sekalian belanja bulanan. Tentu saja hal ini berimbas langsung pada dunia bisnis. Sektor perekonomian hampir seluruhnya lumpuh.

Tak terbatas pada sekolah, kantor, atau tempat berjualan saja, wabah ini juga berdampak pada museum. Banyak museum-museum yang memutuskan untuk tutup sementara demi menjaga kesehatan bersama. Namun tentu saja, penutupan ini pun memiliki dampak yang lumayan besar. Seperti yang diketahui bahwa museum bergantung pada pendapatan dari pengunjung sehari-hari sebagai biaya operasional. Jika sebelum penutupan dilakukan jumlah pengunjung menurun karena adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) saja sudah membuat pendapatan berkurang drastis, apalagi jika museum di tutup sementara, otomatis tidak akan ada pengunjung yang datang.

Tentu saja ini bisa menimbulkan dampak yang lebih besar, bisa saja museum terancam akan tutup permanen. Sudah banyak museum yang mengalami krisis ini. Meski begitu, tentu saja keputusan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial dan penutupan sementara masih harus dilakukan.

Dilansir pada Kompas.com Pada Mei 2020, UNESCO mengeluarkan sebuah survei berjudul "Museums Around the World In The Face of Covid-19". Melalui survei tersebut, UNESCO mencatat bahwa sebanyak 90 persen museum menutup pintunya selama pandemi. Sementara 10 persen lainnya kemungkinan sama sekali tidak akan buka kembali. itu berarti bukan hanya museum di Indonesia yang mengalami ancaman ini namun juga museum-museum di luar negeri. 















Sumber : https://travel.kompas.com/read/2020/07/09/201100827/pengaruh-pandemi-terhadap-museum-di-dunia-interaksi-beralih-ke-digital?page=all.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengintip Wayang Tertua di Museum Wayang

  Menurut sejarah wayang diperkirakan sudah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Sebuah kebudayaan tua yang terus menerus di wariskan kepada gene...