Senin, 01 Maret 2021

Daftar Panjang Punahnya Koleksi Bersejarah

 Kasus pencurian koleksi benda bersejarah yang disimpan oleh museum terjadi lagi. Kali ini disebabkan oleh kurangnya dana operasional untuk menyewa alat keamanan. Hasilnya, 900 koleksi raib digondol pencuri.

Indonesia memiliki kekayaan yang tak ternilai jumlahnya. Alam, adat, budaya, teknologi, ilmu pengetahuan, dan masih banyak lagi yang dapat dibanggakan dari Negeri kita tercinta ini. Tidak berlebihan rasanya jika menyebut Negeri Indonesia ini masih memiliki banyak surga tersembunyi yang tak tersentuh dan menyimpan cerita tersendiri.

Beberapa kekayaan dari masa lalu yang tersisa, dijaga dan dimuseumkan. Dipamerkan di ruangan khusus untuk kemudian diamati, dipelajari, dan dikagumi. Itulah peran museum sebagai rumah dari banyak benda bersejarah.

Koleksi-koleksi tersebut tentunya bernilai sejarah dan tak ada duanya. Bisa saja manusia membuat duplikatnya, tapi apakah sama? Tentu saja tidak. Cerita dibalik benda itulah yang justru membuatnya berharga. Bentuknya mungkin sama tapi sejarahnya yang hilang sama sekali.

Sudah tahu bahwa benda-benda tersebut berharga, banyak orang akhirnya tergiur untuk memanfaatkannya sebagai ladang uang. Diam-diam memantau keadaan, kemudian tanpa sepengetahuan siapa pun bergerak mereka bergerak cepat mencuri benda koleksi tersebut. Tak jarang tindakan ini berujung dengan adanya korban luka-luka atau yang lebih parahnya lagi mungkin hingga menimbulkan korban jiwa.

Kasus pencurian paling anyar yang terjadi baru-baru ini adalah kasus menghebohkan yang terjadi di Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tenggara. Sekitar 900 koleksi termasuk pedang dan keris peninggalan Jepang raib di jarah oleh pencuri. 

Ketika ditanya, bagaimana system keamanan di Museum, pihak pengelola museum menyatakan bahwa Museum itu tidak dilengkapi sistem kemanan yang memadai. Ruangan yang dijadikan sebagai gudang penyimpanan koleksi tersebut bahkan hanya dikunci menggunakan gembok. Tidak ada penjagaan berarti, pihak museum juga mengatakan bahwa CCTV sudah lama rusak.

Pihak Museum juga menegaskan bahwa kurangnya sistem keamanan ini dikarenakan minimnya anggaran dari pemerintah daerah yang tersedia, sedangkan bangunan yang harus diurus tidaklah kecil. Pihak museum juga sudah mencoba menutupinya dengan mengadakan ronda dan bersih-bersih bagi para pegawai meskipun itu bukanlah tugas mereka.

Lalu bagaimana dengan Museum setaraf Museum Nasional Indonesia?. Tercatat bahwa sudah beberapa kali Museum Nasional juga sempat kecolongan. Kasus yang terkenal salah satunya adalah kasus kelompok pencuri Kusni Kadut dan pencurian pada September 2013 yang membuat empat koleksi yang terbuat dari emas raib dijarah.

Selain pencurian yang langsung ditargetkan pada Museum, ada juga kasus penjarahan pada situs-situs bersejarah yang dilakukan oleh masyarakat awam. Hal ini dapat terjadi dikarenakan kurangnya pengetahuan dan perhatian pada warisan budaya ini. Jika terus begini bisa jadi warisan negara dari masa lalu akan benar-benar punah dan tidak meninggalkan sisa. Jika begitu, anak-cucu kita di masa depan mungkin tidak lagi dapat melihatnya secara langsung. Maka dari itu, pengawasan dan sosialisasi terhadap masyarakat luas terkait situs atau koleksi bersejarah agaknya harus lebih di tegaskan lagi.

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengintip Wayang Tertua di Museum Wayang

  Menurut sejarah wayang diperkirakan sudah ada sejak 1500 tahun yang lalu. Sebuah kebudayaan tua yang terus menerus di wariskan kepada gene...